Selasa, 11 Mei 2010

Tokek Seberat 64 Kg Laku 16 Trilyun Rupiah



Seekor tokek raksasa dengan berat tidak tanggung-tanggung 64 kilogram ditemukan di perbatasan antara Siemanggaris, Nunukan, dan Seudong, Malaysia, oleh seorang remaja, warga negara Malaysia yang tinggal di Kalabakan. Tokek raksasa tersebut pastinya akan membuat remaja ini menjadi triliuner (bukan milyader lagi) mendadak. SEbab tokek temuanya sudah ditawar oleh seorang warga warga Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Andi Makkuraga Hidayat, yang sudah berkecimpung di dunia tokek selama 3 tahun seharga Rp 25 miliar 'PER ONS'. Dengan perhitungan matematika dimana 1 kilogram adalah 10 ons, maka tokek tersebut berharga Rp 16 TRILIIUN.

Andi ini mengungkapakn keinginian membeli tokek dengan harga selaing itu langsung pada awak redaksi Tribun Kaltim, Rabu (5/5/2010) sore. "Saya sengaja datang ke Tribun (Kaltim) memang untuk membeli tokek tersebut. Saya tahu informasi itu memang dari Tribun, dan langsung berniat membeli. Saya berani beli Rp 25 miliar per ons," tegas Andi. Wah...memang berani sekali Pak Andi ini, patut diacungkan jempol...wah...Pak Andi punya duit sebanyak itu?

Andi memang sudah berkecimpung di dunia tokek dari 3 tahun lalu, dia memang berbisnis tokek. Mulai dari Bandung, Surabaya hingga Tuban, semuanya sudah pernah dijelajahinya untuk berburu tokek. Dalam sejarahnya, tokok terbesar yang pernah ditemuinya adalah seberat 5 kg yang berhasil ditemuinya di daerah Bandung.

"Makanya kaget juga waktu baca Tribun trus ada tokek 64 kg. Luar biasa. Dulu saya pernah menawar tokek 1 kg yang per ons-nya saya hargai Rp 10 miliar. Sekarang untuk tokek 64 kilogram saya berani beli Rp 25 miliar per ons," katanya meyakinkan.

Para langganan Andi percaya bahwa tokek mampu mengobati penyakit HIV/AIDS. Hal ini juga lah yang membuat tokek banyak diburu, baik oleh orang Indonesia maupun dari luar negeri, dan harganya melambung tinggi.

Walaupun demikian, diakui Andi, seperti bisnis yang lainnya, bisnis jual beli tokek yang ditekuninya ini pun tidak lah selalu berjalan mulus. "Seringnya ditipu, apalagi di daerah Jawa, itu banyak mafianya. Saya pernah dikasih tahu ada tokek seberat 1 kg, lalu saya datang ke sana dan berniat beli, tapi ternyata sampai di lokasi tokeknya cuma seberat 1 ons," ujarnya.

Tapi Andi percaya dengan yang kali di koran Tribun ini karena foto nya sudah menunjukkan tokek tersebut benaran ada dan besar. "Tapi kalau yang ditampilkan di koran Tribun ini kan memang besar, gambarnya saja besar, dan saya yakin lah ini tidak main-main," demikian kata Andi.

Tokek raksasa tersebut kini masih tersimpan di rumah si penemu di Kalabakan dan setiap harinya tokek tersebut harus diberi makan. Makanan tokek raksasa ini bisa berupa daging tapi terutama hati ayam untuk dapat terus bertahan hidup. Semenjak ditangkap, sudah banyak calon pembeli yang datang melihat langsung tokek raksasatersebut. Akan tetapi, sampai sekarang masih belum ada kesepakatan harga antara si penjual dan pembeli.

"Mudah-mudahan saya berhasil membeli tokek ini. Saya berani beli Rp 25 miliar per ons," ujar Andi.

Peminat untuk membeli tokek raksasa ini tidak terbendung dimana banyak berdatangan para pembeli langsung dan makelar ke kantor Tribun Kaltim. Di antaranya, Nanang dan Marimin yang mengaku salah satu agen resmi pembeli tokek, bahkan siap membeli tokek tersebut dengan harga yang diminta sang pemilik.

"Saya kaget dengan berita tokek sebesar itu dan beratnya mencapai 64 kg. Makanya saya ingin membeli tokek tersebut," kata Nanang saat bertandang ke kantor Tribun, (5/5/2010) malam.

Hal senada juga diungkapkan oleh Marimin. dirinya mengaku sudah menghubungi kantor pusat pembeli tokek di Korea Utara terkait berita tentang tokek menghebohkan tersebut. "Saya sudah menelpon bos saya di Korea. Mereka siap membeli Rp 15 miliar, atau berapa pun harganya oke, asal tokek tersebut benar-benar ada," katanya.

"Bos saya dari Korea (hari ini) akan datang ke Indonesia untuk melihat langsung tokek tersebut," tegas Marimin.

Dengan berita ini, daerah Kaltim menjadi terkenal sekali dan mungkin perumahan di Kalimantan ini harganya bisa lebih tinggi lagi ya.

0 komentar:

Hydrogne

Hydrogne

Daftar Blog Saya

Apakah Blog ini Bermanfaat?